cover
Contact Name
Ferius Soewito
Contact Email
-
Phone
+6221-31937910
Journal Mail Official
jinma_mki@idionline.org
Editorial Address
Jl. Dr. G. S. S. Y Ratulangie No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Journal of the Indonesian Medical Association : Majalah Kedokteran Indonesia
ISSN : 20891067     EISSN : 26543796     DOI : http://dx.doi.org/10.47830
Journal Of The Indonesian Medical Association (JInMA) / Majalah Kedokteran Indonesia (MKI) adalah Jurnal yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan sebagai Kanal InformasiIlmiah di Kalangan Dokter Umum dan Dokter Spesialis serta Profesi Terkait.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu" : 7 Documents clear
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TUMBUH KEMBANG ANAK INDONESIA SEJAK PEMBUAHAN SAMPAI REMAJA DENGAN PEMENUHAN HAK ATAS ANAK DAN PENDEKATAN PEDIATRI SOSIAL UNTUK MEMBENTUK GENERASI PENERUS BANGSA YANG UNGGUL Soedjatmiko
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.210

Abstract

Kesehatan anak Indonesia setiap tahun semakin membaik. Angka kematian bayi menurun dari 68/1000 kelahiran hidup (tahun 1991) menjadi 22/1000 kelahiran hidup (tahun 2015), angka kematian balita menurun dari 97/1000 kelahiran hidup (tahun 1991) menurun tajam menjadi 26 /1000 keahiran hidup (tahun 2015). Namun, untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak menjadi generasi penerus bangsa yang unggul masih menghadapi banyak masalah pemenuhan hak-hak anak sejak masa pembuahan, sampai remaja, yaitu: hak kelangsungan hidup, tumbuh kembang optimal, perlindungan, dan menyatakan pendapat yang harus dipenuhi dengan prinsip non diskriminatif untuk kepentingan terbaik anak.
PERBEDAAN NILAI RASIO NEUTROFIL TERHADAP LIMFOSIT PADA PASIEN TUBERKULOSIS DEWASA SEBELUM DAN SETELAH TERAPI FASE INTENSIF DI RS ATMA JAYA Alius Cahyadi; Mario Steffanus
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.211

Abstract

Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang penting di negara berkembang. Infeksi bakteri ini akan mengakibatkan neutrofilia dan limfopenia. Rasio neutrofil terhadap limfosit/ neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) merupakan pemeriksaan yang mudah, biaya terjangkau, dan cukup sensitif. Nilai NLR pengidap TB lebih tinggi dibandingkan orang normal, dengan nilai cut off >2,16. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai NLR pada pasien TB dewasa sebelum dan setelah terapi fase intensif.Metode: Subjek penelitian adalah pasien TB dewasa kasus baru yang datang ke poli klinik Penyakit Dalam RS Atma Jaya, tanpa adanya HIV, gagal ginjal kronik, diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronik, dan pneumonia bakterial. Jumlah leukosit, neutrofil dan limfosit, serta perhitungan NLR sebelum dan setelah terapi fase intensif dicatat. Analisis data menggunakan SPSS. Hasil: Dari 44 pasien TB, 23 (52,3%) diantaranya berjenis kelamin laki-laki, dengan usia median 37 tahun. Delapan puluh delapan persen sampel menderita TB paru. Nilai NLR sebelum terapi (2,77) lebih tinggi daripada setelah terapi (2) fase intensif (p<0,001). Kesimpulan: Adanya penurunan nilai rasio neutrofil terhadap limfosit yang bermakna secara statistik pada pasien TB dewasa yang telah mendapatkan terapi fase intensif
BAGAIMANA MEMBUAT KOMUNITAS USIA LANJUT PUAS DENGAN EDUKASI KESEHATAN DAN KONSULTASI KESEHATAN OLEH DOKTER LAYANAN PRIMER? HAL YANG DIPELAJARI DARI PROGRAM KESEHATAN BANK PENSIUNAN Aria Kekalih; Idqan Fahmi
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.212

Abstract

Pendahuluan: Edukasi kesehatan untuk mengenali dan mencegah penyakit degenratif sangat penting untuk usia lanjut, oleh karena itu, sebuah bank pensiunan nasional di Indonesia berinisiatif untuk menyediakan program kesehatan di ruang tunggunya, untuk mengoptimasi momentum ketika para usia lanjut datang dan berkumpul secara regular di bank pensiunan setiap minggu pertama setiap bulan, bank tersebut mengorganisasi edukasi kesehatan dan program konsultasi medis di ruang tunggu, bekerja sama dengan edukator kesehatan terlatih dan dokter. Penelitian ini menginvestigasi kepuasan usia lanjut dengan program tersebut, dan dampak program tersebut serta citra perusahaan. Metode: Tingkat kepuasan terhadap edukasi kesehatan diukur pada 438 lanjut suia di 14 bank pensiunan yang ada di 10 kota menggunakan pendekatan SERVQUAL, yang terdiri dari tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empati. Juga diteliti bagaimana edukasi kesehatan yang dilakukan akan memicu peserta untuk secara sukarela menyebarkan informasi kesehatan yang diberikan kepada individu usia lanjut lainya. Pengukuran tersebut menggunakan analisis standardized equation modeling (SEM).Hasil: Sebagian besar individu usia lanjut puas dan mengerti dengan isi edukasi kesehatan (90%) dan menganggap program ini sebagai program yang berarti (84%). Dalam edukasi kesehatan, faktor yang paling berkontribusi terhadap kepuasan individu lanjut usia adalah tangibles (edukator dan penampilan dokter) dan faktor reliabilitas (jadwal yang regular dan metode pemberian konten edukasi kesehatan). Sementara dalam konsultasi medis, penampilan dokter (faktor tangible), responsiveness dan empati terhadap masalah kesehatan usia lanjut juga memiliki kontribusi penting terhadap kepuasan lanjut usia. Konsultasi medis berkontribusi lebih dalam memicu penyebaran informasi untuk mempromosikan program dan institusi (SEM r=0,81) dibandingkan edukasi kesehatan (SEM r=0,58)Kesimpulan: Hal yang penting dalam penyampaian informasi bukan hanya penampilan dokter dan konten kesehatan, namun juga responsiveness dan empati. Individu usia lanjut sangat menghargai inisiatif bank pensiunan dalam menyediakan edukasi kesehatan dan konsultasi sementara mengoptimasi ruang tunggu, sehingga model ini dapat diaplikasikan dalam program kesehatan selanjutnya.
EVALUASI SUDUT TIBIOFEMORAL DAN JARAK INTERMALLEOLAR ATAU INTERKONDILAR PADA POPULASI DEWASA MUDA: SEBUAH STUDI PENDAHULUAN Julius Albert Sugianto; Tri Wahyu Martanto; Paulus Rahardjo
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.213

Abstract

Latar Belakang: Pengukuran sudut Tibiofemoral (TF) dan jarak Intermaleolar/Interkondilar (IM/IC) secara klinis merupakan cara yang cepat, murah, simpel, reliabel, dan bebas radiasi untuk melakukan skrining genu varum atau valgum patologis. Sudut TF dan jarak IM/IC normal berbeda antar negara. Sedangkan penelitian mengenai sudut TF dan jarak IM/IC normal di Indonesia belum pernah dilaporkan sebelumnya. Tujuan: Mengetahui rata-rata sudut TF dan jarak IM/IC pada mahasiswa pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2013.Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif epidemiologis. Data yang digunakan diambil langsung dari sampel.Hasil: Peneliti mengukur 168 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi. 65% dari sampel berumur 20 tahun dan 61% dari sampel adalah wanita. Diantara seluruh sampel, 64% memiliki BMI yang normal. Underweight sebanyak 11% dan total overweight dan obese adalah 26%. Rata-rata BMI adalah 22,9 ± 4,1. Rata-rata sudut TF adalah -7,50o ± 3,350o valgum sedangkan rata-rata jarak IM/IC adalah -4,4 ± 33,09 mm intermaleolar. Sudut TF lebih valgus dan jarak IM/IC lebih varus dengan sedikit perbedaan dibandingkan studi sebelumnya.Kesimpulan: Dari studi ini, peneliti menyimpulkan bahwa diantara pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2013, sudut TF dan jarak IM/IC memiliki perbedaan yang sedikit dibanding studi sebelumnya dengan dominasi memiliki genu valgus.  
KEHAMILAN DENGAN KANKER PARU Mikhail Nurhari; Bobby Indra Utama
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.214

Abstract

Latar Belakang: Kanker paru merupakan jenis keganasan dengan prevalensi terbanyak di dunia. Penatalaksanaan kanker pada kehamilan menimbulkan dilema. Pasien yang memilih mempertahankan kehamilan terpaksa menunda penatalaksanaan demi melindungi janin.Tujuan: Meninjau kasus kehamilan dengan kanker paru di RSUP Dr. M. Djamil Padang.Kasus: Dilaporkan seorang wanita usia 24 tahun datang ke poliklinik RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 12 September 2017 dengan diagnosis G2P1A0H1 gravid aterm 37-38 minggu + riwayat bedah sesar + karsinoma paru. Pasien telah didiagnosis karsinoma paru berdasarkan hasil bronkoskopi. Dilakukan kemoterapi yang pada awalnya direncanakan sebanyak 9x, tetapi setelah kemoterapi ke-3 pasien diketahui hamil. Pasien pada saat itu dianjurkan untuk terminasi kehamilan namun pasien menolak dan memilih melanjutkan kehamilan.Kesimpulan: Kehamilan dengan kanker paru menimbulkan permasalahan tersendiri dalam penatalaksanaannya, di satu sisi dokter harus berusaha memberi pengobatan yang optimal bagi ibu, tetapi juga harus berusaha melindungi janin.
KEMBAR SIAM (DICEPHALUS PARAPAGUS DIBRACHIUS) Primadella Fegita; Roza Sri Yanti
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.215

Abstract

Pendahuluan: Kembar siam merupakan salah satu bentuk kecacatan kongenital yang cukup menyita perhatian dunia medis. Sekitar 75 % dari kembar siam adalah wanita dan 70% dari kembar siam itu berdempet di dada (thorachophagus) atau abdomen (omphalophagus). Kembar siam dapat dibagi menjadi 2 kategori besar, yaitu kembar siam simetris dan kembar siam asimetris. Semakin lama pemisahan secara embriologi berlangsung, semakin rumit kembar siam yang akan terjadi.Laporan Kasus: Seorang pasien wanita, umur 31 tahun, masuk KR Kebidanan RSUP M.Djamil Padang tanggal 28 Agustus 2017 jam 11.00 WIB kiriman poliklinik Fetomaternal dengan diagnosis G4P3A0H3 gravid 31-32 minggu + Conjoined Twins (Dicephalus Parapagus Dibrachius) + Polihidramnion.Kesimpulan: Kehamilan multifetus merupakan kehamilan resiko tinggi karena akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal. Pada kasus kehamilan multifetus dengan kembar siam/conjoined twins, penatalaksanaan multidisiplin dengan melibatkan departemen-departemen yang terkait perlu dilakukan untuk prognosis yang lebih baik bagi ibu dan janin.  
ANEMIA PENYAKIT KRONIS Jessica Novia Hadiyanto; Margareth Gracia; Alius Cahyadi; Mario Steffanus
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v68i10.216

Abstract

Anemia sering dijumpai pada pasien dengan penyakit kronis dan meningkatkan morbiditas dan mortalitas dari pasien. Prevalensi anemia penyakit kronis terdapat pada urutan kedua tersering setelah anemia defisiensi besi. Anemia penyakit kronis sering terjadi bersamaan dengan anemia defisiensi besi dan keduanya memberikan gambaran penurunan besi dalam serum. Namun, kedua jenis anemia ini perlu dibedakan karena terdapat perbedaan patogenesis dan tata laksana keduanya. Beberapa parameter besi lain perlu diperiksa untuk membedakannya. Terapi utama pada anemia penyakit kronis adalah dengan mengatasi penyakit yang mendasari.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 73 No 4 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 2 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 73 No 1 (2023): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 6 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 5 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 4 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 3 (2022): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 2 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 72 No 1 (2022): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 6 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 5 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 4 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 3 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 2 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 71 No 1 (2021): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 12 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 10 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 70 No 8 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 6 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 4 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 70 No 2 (2020): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 69 No 10 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 69 No 8 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 8 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 6 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 6 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 4 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 69 No 4 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 2 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 69 No 2 (2019): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 12 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, V Vol 68 No 10 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu Vol 68 No 8 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 8 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 6 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 6 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 4 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 2 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 2 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum Vol 68 No 1 (2018): Journal of The Indonesian Medical Association - Majalah Kedokteran Indonesia, Vo Vol 68 No 1 (2018): Journal of the Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volum More Issue